, ,

Perempuan Bisa, Perempuan Berdaya: Pelatihan Membangun Kohesi Sosial Istri Mantan Teroris di Bekasi

Sudah kurang lebih dua bulan sejak Agustus hingga September 2023 Yayasan Empatiku memberikan pelatihan membangun kohesi sosial bagi para istri mantan narapidana terorisme di Bekasi.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan para istri eks napiter dan membantu proses reintegrasi keluarga mereka agar bisa kembali ke masyarakat. Program kewirausahaan ini sebelumnya telah berhasil dilakukan di kelurahan Pondok Kacang Timur, Tangerang Selatan. Ada empat tahapan kegiatan tersebut diantaranya persiapan peserta, pelatihan membangun kohesi sosial, mobilisasi dana insentif usaha sosial bersama dan pendampingan teknis pasaka pelatihan dan evaluasi.

Tahap pertama program diawali dengan persiapan pada bulan Agustus. Dari dua kelurahan yaitu Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Bekasi Timur dan Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Bekasi Barat telah didapatkan sepuluh ibu-ibu dan dbentuk dua kelompok usaha sosial bersama. Satu kelompok usaha beranggotakan lima orang istri mantan napiter dan lima anggota masyarakat. Kemudian, kelompok dibagi kembali dalam dua kelompok masing-masing dua sampai tiga istri eks napiter dan anggota masyarakat.  Selanjutnya, seluruh peserta mengikuti orientasi program untuk memastikan komitmen dan visi misi bersama.

Tahap kedua dilanjutkan dengan pelatihan kohesi sosial yang dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2023 di hotel Amaris, Bekasi Barat. Selain peserta, turut hadir juga tiga perwakilan Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan, KPPPA sebagai observer. Pelatihan difasilitasi oleh satu fasilitator dan co-fasilitator. Ibu Eni dari KPPPA menyampaikan bahwa budaya patriarki memberikan ruang yang terbatas bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan perdamaian dan kemandirian ekonomi bisa memberdayakan dan menguatkan perempuan. Lalu ibu Mira Kusumarini, direktur yayasan Empatiku, juga menekankan pentingnya usaha sosial yang dibangun para perempuan dalam meningkatkan daya tangguh mereka. Pelatihan diawali dengan mengajak peserta memahami kohesi sosial kemudian dilanjutkan dengan personal reflection, belajar pemecahan masalah melalui studi kasus, coaching clinic dengan alumni program kewirausahaan, membuat rancangan usaha sosial dan terakhir membangun jejaring sosial serta rencana tindak lanjut.

Tahap ketiga dan keempat ditandai dengan mobilisasi dana insentif. Dana insentif usaha sebesar Rp. 10.000.000 didistribusikan kepada dua kelompok masing-masing Rp. 5.000.000 setelah semua kelompok mengirimkan rencana usaha dan rencana anggaran belanja. Dua usaha yang dibuat adalah usaha hijab dan kuliner. Yayasan Empatiku juga melakukan pendampingan teknis sebanyak dua kali yaitu 29 Agustus 2023 dan 20-21 September 2023. Di akhir program ketika evaluasi, kelompok hijab telah mencapai 86% keuntungan bersih dari target selama duan minggu beroperasi. Sementara, kelompok kuliner mampu mencapai 19% dari target keuntungan usaha sosial bersama.

Program pendampingan kewirausahaan sosial bagi para istri mantan narapidana terorisme ini menunjukkan bahwa perempuan bisa memiliki peran yang aktif dalam kegiatan ekonomi dan mandiri, mereka juga bisa membangun relasi dengan kelompok lain sehingga lebih mudah untuk reintegrasi sosial.