,

SKSG UI dan Yayasan Empatiku Kolaborasi Bangun Ketahanan Warga dari Ekstremisme Kekerasan

berita.depok.go.id –
Mahasiswa dan dosen prodi Ketahanan Nasional Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Yayasan Empatiku melakukan pengabdian masyarakat di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kelurahan Sukamaju dan diikuti oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan para ketua RW dan karang taruna serta PKK serta Babinsa.

Dosen Prodi Kajian Ketahanan Nasional SKSG UI, Puspitasari menjelaskan, tujuan pengabdian masyarakat sebagai upaya membangun ketahanan warga dari ekstremisme kekerasan di Kelurahan Sukamaju. Sebab, penyebaran propaganda paham radikal terorisme dan proses rekrutmen terjadi melalui berbagai macam media.

“Saat ini, penyebaran paham radikal melalui media daring maupun luring. Bahkan paham ini menarget siapapun tanpa batasan latar belakang,” tuturnya kepada berita.depok, saat kegiatan tersebut, Kamis (24/08/23).

Menurut Puspitasari, banyak masyarakat yang tergugah dan terekrut karena proses penyebaran dan rekrutmen terjadi di tingkat akar rumput. Namun, masyarakat belum memahami dan terlibat di dalam upaya-upaya pencegahan.

“Padahal sudah ada beberapa komunitas yang terdeteksi menjadi tempat kelompok radikal,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Margaretha Hanita Dosen Prodi Kajian Ketahanan Nasional menambahkan, berdasarkan penelitian bahwa ketahanan komunitas yang kuat, sangat potensial untuk menangkal segala bentuk ekstremisme kekerasan. Yang nantinya, berpeluang memunculkan radikalisme dan terorisme.

“Untuk itu, deteksi dini kerentanan masyarakat terhadap bahaya hal semacam ini menjadi sangat penting. Terlebih, karena pemahaman ekstremisme dan radikalisme masih sangat terbatas,” ucapnya

Mengingat pentingnya hal tersebut, program Studi Kajian Ketahanan Nasional SKSG UI bekerja sama dengan Yayasan Empatiku melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat guna mengenalkan program Membangun Ketahanan Warga untuk Penanganan Dini Ekstremisme Kekerasan.

Sementara itu, Direktur Yayasan Empatiku, Mira Kusumarini mengungkapkan cara-cara mendeteksi dini ekstremisme kekerasan. Serta keterampilan dalam mencegah dan menangani kasus-kasus dini yang muncul di masyarakat juga belum dimiliki.

“Kerekatan sosial masyarakat belum terasah dan termanfaatkan sebagai modal sosial mengurangi kejahatan dan perilaku antisosial, memperbaiki kerusakan dan pemulihan sosial,” ungkap dia.

Terakhir, seluruh peserta berkomitmen akan meningkatkan ketahanan warga agar tangguh dan menerapkan sistem deteksi dini ekstremisme kekerasan yang muncul di masyarakat.

“Dan koordinasi dengan aparat wilayah untuk menangani bersama agar tidak menjadi radikalisme dan terorisme,” jelasnya.

Untuk diketahui, acara tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Kecamatan Cilodong, Zainal Arifin didampingi Lurah Sukamaju, Indra Cahyadi dan Inisiator pengabdian masyarakat, Puspitasari.

Pada diskusi ini juga dipandu oleh tim Empatiku, Mega Priyanti dan melibatkan mahasiswa Prodi Kajian Ketahanan Nasional, Christiana Simatupang. (JD 09/ED 02)

Sumber:
https://berita.depok.go.id/sksg-ui-dan-yayasan-empatiku-kolaborasi-bangun-ketahanan-warga-dari-ekstremisme-kekerasan