Strategi Pencapaian

Yayasan EMPATIKU yang bermitra dengan berbagai organisasi masyarakat sipil, telah memprakarsai pengembangan Sistem Deteksi dan Penanganan Dini Berbasis Masyarakat (Early Warning System/EWER). EWS telah diujicobakan sejak 2018 hingga 2020 di sepuluh desa di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Melalui penelitian yang didanai oleh Global Center, Yayasan EMPATIKU ingin menganalisa bagaimana penguatan ketahanan masyarakat melalui pengembangan sistem deteksi dan penanganan berbasis masyarakat harus mengatasi ekstremisme berbasis kekerasan sekaligus mengkaji dampak program pembangunan ketahanan masyarakat

Kertas Kebijakan

ANALISIS KEBIJAKAN PENANGANAN TERORISME TERHADAP PERLINDUNGAN HAM WARGA SIPIL DI INDONESIA

Kertas Kebijakan ini didasari pada Hasil Penelitian terhadap upaya analisis kebijakan dan praktek lapangan terkait sejauh mana upaya dan peraturan yang ada telah memastikan pemenuhan dan perlindungan standar hak asasi manusia. Analisis kebijakan ini diharapkan dapat membantu memahami kelemahan dan kelebihan yang ada sehingga dapat berkontribusi pada perbaikan strategi penanganan terorisme yang lebih komprehensif dalam menegakkan hak asasi manusia di Indonesia.

Klik disini untuk mengunduh Hasil Penelitian Selengkapanya

Penelitian dan Advokasi Kebijakan

Penelitian ini ditujukan untuk melakukan pemetaan pembelajaran dari dua lokasi program Empatiku terkait sejauh mana pengembangan ketahanan masyarakat melalui pengembangan Sistem Deteksi dan Penanganan Dini Berbasis Masyarakat dapat mengatasi ekstremisme kekerasan. Untuk dapat mencapai tujuan, penelitian akan melakukan:

  1. Mempelajari hasil program percontohan di Kelurahan Mekarjaya Depok dan Pondok Kacang Timur, Tangsel terkait penerapan empat pilar termasuk pilar peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang ekstremisme kekerasan, pilar manajemen kasus, pilar pengembangan kohesi sosial dan pilar dukungan kebijakan sebagai kerangka konseptual dalam membangun ketahanan masyarakat terhadap ekstremisme kekerasan;
  2. Memahami bagaimana kerangka konseptual berdampak pada masyarakat dampingan, dan bagaimana kegiatan program dalam kerangka konseptual berdampak pada dinamika ekstremisme kekerasan. Hal ini dilakukan untuk dapat mengidentifikasi alternatif intervensi yang lebih mampu mengatasi ekstremisme kekerasan;
  3. Telaahan terhadap rekomendasi indikator keberhasilan dalam membangun ketahanan masyarakat untuk mengatasi ekstremisme kekerasan sesuai konteks yang ada; dan,
  4. Mengembangkan rekomendasi terkait jenis intervensi primer, sekunder dan tersier.

Hasil penelitian diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan pengetahuan, alat bantu kerja dan intervensi program membangun ketahanan masyarakat terhadap ekstremisme kekerasan sehingga perencanaan dan pelaksanaan program dapat lebih efektif di tingkat individu, rumah tangga dan masyarakat, termasuk dalam pelibatan pemerintah, aparat keamanan atau pemimpin agama yang secara implisit mendukung ideologi ekstremisme berbasis kekerasan, atau secara langsung menyebarkan narasi atau kekerasan itu sendiri. Temuan penelitian ini akan berkontribusi terhadap masyarakat sipil dan lembaga pemerintah dalam mereplikasi model pengembangan daya Tangguh masyarakat melalui Sistem Deteksi dan Penanganan Dini Berbasis Masyarakat.

Penelitian
0%
Advokasi kebijakan nasional dan daerah untuk memastikan partisipasi masyarakat sipil dalam penanganan dan pencegahan ekstremisme kekerasan
0%

Proses dan Pencapaian Program

  • 2022 - 2023

    Penelitian

    Penelitian ini akan dilakukan selama delapan bulan (April – November 2023) dan dibagi menjadi tiga fase sebagai berikut:
    Tahap 1: Perencanaan dan Konseptualisasi (April – Mei 2023)
    Tahap 2: Pengambilan Data untuk menjawab pertanyaan Afikasi Kerangka Teori, Rekomendasi Indikator Afikasi Ketahanan Masyarakat dan melakukan Analisis dan Penulisan Laporan (Juni – Oktober 2023)
    Tahap 3: Diseminasi Hasil Penelitian (November 2023)

  • 2023

    Publikasi

    Target Publikasi:

    1. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Kementerian/Lembaga Pemerintah terkait
    2. Dosen dan mahasiswa Pusat Kajian Ketahanan Nasional, Sekolah Studi Stratejik dan Global, Universitas Indonesia, Universitas dan Civitas Akademi di Indonesia dan Lembaga Kajian lainnya
    3. Organisasi Masyarakat Sipil, Lembaga Donor dan Badan PBB dan
    4. Masyarakat luas yang terjangkau melalui laporan eletronik

    2023

©2023 - EMPATIKU