,

Cerita Lapangan Seri #4

Pembentukan tim Kelurahan Kenanga, Kota Tangerang berbeda dengan kelurahan lain. Rumitnya birokrasi membuat kita harus terus mencari peluang agar program bisa berjalan di Kota Tangerang. Salah satu kesempatan adalah melalui mas Faik saat kami audiensi di kantor Bakesbangpol, Kota Tangerang. Mas Faik adalah staff Bakesbangpol tingkat Kecamatan Gempol. Setelah berdiskusi, kami pun melakukan penjadwalan pertemuan pembentukkan tim SITI Kelurahan Kenanga dan melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid 19. Pemberitahuan ke Pak Lurah dilakukan oleh Ibu Sri Handayani melalui telpon karena kondisi yang belum memungkinkan untuk secara langsung.

Tanggal 20 Mei 2020, saya dan Ibu Nday (Sri Handayani) datang menemui pak Lurah. Namun mendadak pak Lurah harus ke kantor Kecamatan sehingga pertemuan pun batal. Beberapa kali saya menghubungi pak Lurah melalui WA dan telpon tetapi tidak direspon. Hingga akhirnya saya dan ibu Nday datang ke kelurahan pada tanggal 16 Juni tanpa membuat perjanjian. Jam 06.00 pagi saya berangkat dari rumah berharap tiba di kantor Kelurahan dan bertemu pak Lurah sebelum beliau beraktifitas keluar kantor. Namun sayang, saat tiba, pak Lurah sudah pergi dan stafnya tidak ada yang tahu pergi kemana.

Pembentukan tim Kelurahan Kenanga, Kota Tangerang berbeda dengan kelurahan lain. Rumitnya birokrasi membuat kita harus terus mencari peluang agar program bisa berjalan di Kota Tangerang. Salah satu kesempatan adalah melalui mas Faik saat kami audiensi di kantor Bakesbangpol, Kota Tangerang. Mas Faik adalah staff Bakesbangpol tingkat Kecamatan Gempol.

Mas Faik adalah staff Bakesbangpol tingkat Kecamatan Gempol. Setelah berdiskusi, kami pun melakukan penjadwalan pertemuan pembentukkan tim SITI Kelurahan Kenanga dan melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid 19. Pemberitahuan ke Pak Lurah dilakukan oleh Ibu Sri Handayani melalui telpon karena kondisi yang belum memungkinkan untuk secara langsung.

Tanggal 20 Mei 2020, saya dan Ibu Nday (Sri Handayani) datang menemui pak Lurah. Namun mendadak pak Lurah harus ke kantor Kecamatan sehingga pertemuan pun batal. Beberapa kali saya menghubungi pak Lurah melalui WA dan telpon tetapi tidak direspon. Hingga akhirnya saya dan ibu Nday datang ke kelurahan pada tanggal 16 Juni tanpa membuat perjanjian. Jam 06.00 pagi saya berangkat dari rumah berharap tiba di kantor Kelurahan dan bertemu pak Lurah sebelum beliau beraktifitas keluar kantor. Namun sayang, saat tiba, pak Lurah sudah pergi dan stafnya tidak ada yang tahu pergi kemana.